6 Tips Mendaki Gunung Tetap "Safety" Mencapai Puncak Khusus Pemula

Gunung Slamet - Jawa Tengah
Mendaki Gunung, sebuah kegiatan outdoor yang sedang jadi primadona bagi segelintir kalangan di Indonesia saat ini. Entah karena pengaruh sebuah film layar lebar, obrolan dan foto di jejaring sosial dan cerita mulut ke mulut dari para pendaki yang sudah berhasil menginjakan kaki di puncak tertinggi. Banyak juga segelintir orang di berbagai forum yang menjajakan open trip ke berbagai gunung di Indonesia dengan low cost sehingga menarik banyak peminat khususnya pendaki yang masih dapat dibilang newbie (pemula). 

Mendaki sebuah gunung bukan lah hal yang dapat dianggap sepele dan dapat dilakukan bagi mereka yang belum berpengalaman. Masing-masing gunung memiliki tingkat kesulitan tersendiri untuk didaki, mulai dari medan/jalur tracking, cuaca dan kondisi alam disekitar gunung tersebut. Akhir-akhir ini berita pendaki meninggal dunia pada saat mendaki gunung banyak diberitakan bahkan dalam kurun waktu seminggu terjadi beberapa kasus. Berikut beberapa tips aman saat mendaki khususnya bagi anda yang baru memulai mendaki.

1. Kenali Medan Pendakian
Kenali dan cari informasi sebanyak mungkin gunung yang akan anda daki, ibarat akan melakukan sebuah perang kenali dahulu musuh anda sehingga anda dapat menghadapinya nanti dilapangan. Cari tahu berapa ketinggian gunung (mdpl) karena semakin tinggi sebuah gunung semakin sedikit oksigen diatas dan sangat beresiko bagi pendaki yang memiliki riwayat penyakit teretentu. Kenali pula jalur pendakian, setiap gunung memiliki jalur pendakian yang berbeda-beda, mulai dari jalur menanjak hingga jalur memutar hingga memerlukan waktu tempuh berjam-jam lamanya. Dan terakhir kenali cuaca yang akan anda hadapi apakah sedang musim hujan (November-Maret) atau musim kemarau (April-Oktober), cuaca sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah pendakian, cuaca hujan akan semakin memperburuk medan yang akan dihadapi seperti jalur berlumpur, licin dsb, serta serangan hipotermia (kehilangan panas tubuh) dan cuaca kemarau dimana anda diharuskan untuk membawa lebih air untuk memastikan tidak kekurangan disaat pendakian karena tidak jarang sumber mata air sekitar kering di musim kemarau.

2. Perbekalan/Logistik
Melakukan sebuah perjalanan terutama mendaki membutuhkan persiapan logistik yang cukup dan disesuaikan dengan lamanya waktu pendakian agar tidak kekurangan logistik. Mendaki gunung merupakan kegiatan yang banyak mengeluarkan kalori, rata-rata 4.000 kalori/hari lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan kalori yang dikeluarkan pada kegiatan sehari-hari sekitar 2.000 kalori/hari. Jadi bawalah logistik yang dapat menghasilkan kalori tinggi seperti coklat, roti, kentang dll. Pada saat mendaki ada kalanya badan merasa lemas dikarenakan banyak kalori dan tenaga terbuang, bawalah gula jawa merah atau coklat karena glukosa yang terkandung didalamnya dapat mengubah menjadi energi baru dan tidak membutuhkan waktu lama. Tidak disarankan membawa makanan cepat saji seperti mie instan dan minuman berenergi karena selain tidak baik bagi tubuh, mie instan sulit dicerna tubuh dan mudah menyerap air dalam tubuh. 

3. Siap Fisik dan Mental
Mendaki sebuah gunung memerlukan stamina prima untuk dapat sukses berada di puncak, untuk itu persiapkanlah diri anda dengan latihan fisik seperti lari pagi hingga olah raga ringan secara rutin sebulan sebelum mendaki agar kondisi fisik anda siap dan tubuh tidak kaget saat menghadapi track yang biasanya terdiri dari jalur menanjak. Serta tidak kalah penting adalah mental, panjangnya sebuah perjalanan untuk mencapai puncak kadang menguji mental kita seperti dikala mata memandang puncak gunung yang terlihat begitu dekat akan tetapi langkah kaki terus melangkah tak kunjung sampai hingga banyak orang menyerah sebelum sampai puncak tertinggi.

4. Perlengkapan/Peralatan
Perjalanan jauh, medan ekstrim dan cuaca tidak menentu merupakan sebuah gambaran kondisi apabila anda pergi mendaki sehingga diperlukan perlengkapan dan peralatan khusus untuk menghadapinya. Para pendaki gunung biasanya membawa perlengkapan dasar yang biasa digunakan seperti tas carrier, sleeping bag, tenda, kompor portable/nesting, dll. Yang biasa digunakan pada saat mendaki serta beberapa perlengkapan tambahan seperti korek api, pisau lipat, kantung plastik untuk sampah dll. Untuk perlengkapan dasar pendakian dapat didapatkan di toko-toko outgear ataupun dapat anda beli secara online. Dan yang terpenting bawalah PK3 untuk mengantisipasi apabila terjadi kondisi yang tidak diinginkan.

5. Jangan Salah Kostum
Anda akan pergi ke gunung maka sesuaikanlah pakaian yang hendak anda bawa serta sesuaikan jumlah pakaian yang anda bawa dengan lamanya waktu pendakian. Gunung terkenal akan angin dan udaranya yang dingin terutama pada malam dan pagi dini hari menjelang summit attack.  Jadi bawalah pakaian yang dapat melindungi anda dari suhu dan udara dingin seperti jaket (wind & water proof), sarung tangan, kaus kaki, syal, kupluk, masker dsb. Untuk pakaian dan celana lebih baik berbahan nylon poplin karena bahannya yang cepat kering. Serta gunakanlah sepatu khusus mendaki yang sudah didesain untuk menghadapi medan pendakian dan tidak lupa untuk membawa jas hujan sebagai antisipasi apabila turun hujan.

6. Nomor Darurat
Mintalah nomor darurat kepada petugas/tim yang berada di pos utama dan ketua tim pendakian, hal ini akan memudahkan anda menghubungi mereka apabila terjadi kondisi darurat pada diri anda atau tim anda. Dan bawalah kartu provider yang memiliki jaringan bagus dan dapat menerima sinyal meskipun anda berada di atas gunung.

Semoga dengan tips diatas dapat memberikan gambaran singkat mengenai apa yang harus dipersiapkan ketika anda hendak mendaki sehingga perjalanan pendakian berlangsung dengan aman dan sampai hingga puncak tertinggi.

No comments:

Post a Comment